Nama : NURHANA
Kelas : 2PA16
Npm : 16513669
A. Aliran
Psikoanalisa
Psikolanalisa
merupakan salah satu aliran besar dalam dunia psikologi, pencetus awalnya
adalah Sigmund Freud, berikut ini akan dijelaskan teori psikoanalisa dari
Sigmund Freud dan kemudian mengaitkannya dengan kepribadian yang sehat.
Psikoanalisa adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund
Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis
manusia. Freud pada awalnya memang mengembangkan teorinya tentang
struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya
yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang individu
lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan
dalam perilaku dan pikiran.
Menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini
adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual dan apabila dorongan
– dorongan ini tidak dapat disalurkan, dapat menyebabkan gangguan kepribadian
dan juga mengganggu kesehatan mental yang disebut psikoneurosis. Dengan kata
lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang
muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / (
unconscious motivation ) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa.
Dalam teori psikoanalisanya
freud menjelaskan tentang struktur kepribadian individu, struktur kepribadian
tersusuan atas 3 sistem pokok, yakni :
1. Id
Id merupakan aspek biologis
yang strukturnya paling mendasar dari kepribadian. Id juga merupakan sistem
kepribadian yang asli, dimana id sebagai rahim tempat berkembangan ego dan
superego. Id berisikan segala sesuatu yang secara psikologis ada sejak lahir
dan merupakan reservoir energi psikis. Id berhubungan erat dengan proses-proses
jasmaniah darimana id mendapatkan energinya. Id memiliki 2 proses yaitu proses
primer dan tindakan refleksi. Id terdiri dari dorongan - dorangan biologis
seperti makan, sex dan agresifitas.
2. Ego
Ego merupakan aspek
psikologis yang berkembang dari id yang struktur kepribadianya mengontrol
kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Ego timbul karena
kebutuhan – kebutuhan organisme memerlukan transaksi - transaksi yang sesuai
dengan dunia kenyataan objektif. Perbedaan pokok antara id dan ego adalah id
hanya mengenal kenyataan subjektif jiwa sedangkan ego membedakan antara hal -
hal yang terdapat dalam batin dan hal - hal yang terdapat dalam dunia luar. Ego
disebut juga sebagai eksekutif kepribadian karena ego mengontrol pintu-pintu
arah tindakan, memilih segi lingkungan kemana ia akan membri respon dan
memutuskan insting mana yang akan dipuaskan.
3. Superego
Superego merupakan aspek
sosiologis yang merefleksikan nilai - nilai sosial dan menyadarkan individu
atas tuntutan moral. Gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat
yang ditanamkan oleh adat istiadat, agama, orangtua, guru, dan orang lain
kepada anak. Karena itu pada dasarnya superego adalah hati nurani seseorang
yang menilai benar atau salahnya tindakan seseorang. Itu berarti superego
mewakili nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi pada kesempurnaan.
Freud juga membagi
aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan sejauh mana
individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
1. Tingkat Sadar Atau
Kesadaran ( Conscious Level )
Pada tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat
seperti berpikir, persepsi, dan lain - lain.
2. Tingkat Prasadar ( Preconscious
Level )
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang
timbul bias disadari hanya apabila individu memperhatikannya, misalnya memori,
pengetahuan-pengetahuan yang telah dipelajari, dan lain - lain.
3. Tingkat Tidak Disadari
( Unconscious Level )
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak
disadari oleh individu. Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam
dorongan-dorongan immoral, pengalaman-pengalaman yang memalukan,
harapan-harapan yang irasional, dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai
dengan norma masyarakat, dan lain-lain.
Meskipun masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai
fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja, dinamisme dan mekanismenya sendiri.
Namun mereka berinteraksi begitu erat satu sama lain sehingga sulit (tidak
mungkin) untuk memisah - misahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya
terhadap tingkah laku manusia. Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari
interaksi diantara ketiga sistem tersebut jarang salah satu sistem berjalan
terlepas dari kedua sistem lainnya.
Kepribadian yang sehat menurut
psikoanalisis :
a. Menurut freud kepribadian
yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
b. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan,
dengan belajar.
c. Mental yang sehat ialah
seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
d. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada
mentalnya.
e. Dapat menyesuaikan keadaan
ddengan berbagai dorongan dan keinginan.
B. Aliran
Behavioristik
Aliran
psikologi behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh
John B.Watson pada tahun 1913. Behaviorisme atau Aliran Perilaku
(juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar
pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme — termasuk tindakan,
pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini
berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa
melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran.
Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa
diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara publik
(seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti pikiran
dan perasaan).
Teori-teori
behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan
kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku. Semua bentuk tingkah laku
manusia adalah hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan.
Aliran behaviorisme memperlakukan
manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu sistem kompleks yang bertigkah laku
menurut cara - cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris,
individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan
ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup,
berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Aliran
behaviorisme mempunyai 3 ciri penting, yaitu :
1. Menekankan
pada respon - respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku.
2. Menekankan
pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari.
Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan
pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku
manusia dan perilaku binatang. Manusia dapat belajar banyak tentang perilakunya
sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang. Menurut penganut aliran
ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan
diikuti oleh suatu reaksi beupa respon terhadap rangsangan itu.
Kepribadian yang sehat menurut
behavioristik :
1. Memberikan
respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2. Bersifat
sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi
oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan
sendiri.
3. Menekankan
pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
C. Aliran
Humanistik
Abraham Maslow (1908-1970) dapat
dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik. Gerakan ini merasa tidak
puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan
penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi humanistik mulai di
Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi
Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia.
Psikologi Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang
menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah
makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya
sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena
teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut
diuraikan bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki,
meliputi:
1)
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
2)
Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs / the security needs)
3)
Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
4)
Kebutuhan akan penghargaan diri (the self-esteem needs)
5)
Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi,
yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusian. Ada empat
ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu:
a) Memusatkan perhatian pada person yang
mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam
mempelajari manusia.
b) Memberi
tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas,
aktualisasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionis.
c) Menyadarkan diri pada
kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan
prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d) Memberikan perhatian penuh dan
meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik
pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu (Misiak dan Sexton,
1988). Selain Maslow sebagai tokoh dalam psikologi humanistik, juga Carl Rogers
(1902-1987) yang terkenal dengan client-centered therapy (Walgito,
B 2002 : 80).
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut
untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan hanya
mengandalakan pengalaman - pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan
memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar
sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
D. Pendapat Gordon Allport
“Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang
dinamis dari sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan
cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya”
Ciri-Ciri
Kepribadian yang Matang Menurut Allport :
1. Ekstensi sense
of self : Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam
jangkauan yang luas, Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain
beserta minat mereka, dan Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan
rencana).
2.
Hubungan hangat/akrab dengan orang lain : Kapasitas intimacy(hubungan
kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion(pengungkapan hubungan
yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3. Penerimaan
diri: Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang
menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi
rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan
realistis, keahlian dan penugasan: kemampuan memandang orang lain, objek, dan
situasi.
5.
Objektifikasi diri (insight dan humor) : kemampuan diri
untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain.
6. Filsafat
Hidup : ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang
memberikan tujuan dan arti.
E. Pendapat Rogers
“Memahami
dan menjelaskan Teori Kepribadian Sehat menurut Rogers yang meliputi :
1.
Perkembangan kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul
dari aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya.
2.
Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut
disebut “need for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. conditional positive regard
(bersyarat),
2. unconditional positive regard (tak
bersyarat).
F. Pendapat Abraham Maslow
Hirarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan teori tentang
bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai
“hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika
satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat
motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha memenuhi
kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi
sebagai berikut:
1. Kebutuhan
Psikologis
2. Kebutuhan
Rasa Aman
3. Kebutuhan
Sosial
4. Kebutuhan
Akan Penghargaan
5. Kebutuhan
Akan Aktualisasi Diri
G. Pendapat Fromm
Teori Erich Fromm adalah teori yang
menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian
cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk
para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai
yang ada pada masyarakat.
Kebutuhan
Dasar Manusia menurut Erich Fromm :
1. Kebutuhan akan
keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif
mencintai orang lain
2.
Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif
3. Kebutuhan
akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya
dapat beradaptasi di dunia
4. Kebutuhan
akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan
keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia
5. Kebutuhan akan
kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia