Friday, October 18, 2013

BAB 9 MANUSIA DAN KEGELISAHAN






Pendahuluan
Setiap manusia pasti pernah merasakan kegelisahan dalam hidupnya. Kegelisahan merupakan perasaan khawatir yang ada di dalam diri manusia dan disebabkan oleh rasa tidak tenang atau cemas. Kegelisahan datang disaat mereka mendapatkan suatu masalah. Karena dalam hidup, manusia tidak lepas dari yang namanya permasalahan. Dan mereka terlalu memikirkan permasalahan yang ada pada diri mereka. Oleh karena itu, ada rasa gelisah yang datang dari dalam hati seseorang saat memikirnya masalahnya tersebut. Saat rasa gelisah itu datang, pasti seseorang merasa tidak nyaman dan mungkin tidak bisa berfikir jernih. Karena rasa gelisah sangat mengganjal hati seorang manusia.

9.1.     Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi rintangan tersebut. Para ahli jiwa berpikir bahwa kegelisahan merupakan kondisi hidup manusia, yang memberikan stimulus kepada tingkah laku manusia. Kegelisahan yang tak terhindarkan disebabkan oleh kompleksitas manusia, lingkungan dimana orang tersebut tinggal, dan keterbatasan mental atau fisik. Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram, khawatir, tidak tenang, dan cemas. Setiap hidup mausia pasti pernah merasa gelisah atau akan merasakan kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menyebabkan suatu gangguan penyakit. Kegelisahan dalam bahasa inggris anxiety yang cukup lama dapat menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia. Kegelisahan dalam budaya dapat disebabkan karena adanya insting berbudaya dalam perkembangan hidup manusia, adanya kegelisahan dalam berbudaya karena manusia mencari suatu kesempurnaan dalam berbudaya sehingga timbul lah perasaan gelisah dalam diri manusia. Penyebab kegelisahan yang lainnya dapat pula disebabkan karena misteri dalam kehidupannya, orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas sering kali merasa gelisah. Kegelisahan tersebut bersifat abstrak atau kegelisahan yang tidak diketahui sebab sebabnya. Berbeda dengan kegelisahan terapan atau diartikan sebagai kegelisahan yang terjadi di kehidupan sehari - hari.
Alasan mengapa setiap manusia dapat merasa gelisah karena setiap manusia memiliki hati dan perasaan. Kegelisahan berbentuk keterasingan, kesepian, dan ketidak pastian.  Saat gelisah orang akan merasa khawatir, tidak nyaman, takut, bingung, dan cemas. Perasaan cemas tersebut ada tiga macam menurut Sigmud Freud, yaitu :
1.      Kecemasan Obyektif, yaitu kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan merupakan kegelisahan yang tercakup wajar dalam kehidupuan sehari hari.
2.      Kecemasan Neurotik, yaitu kegelisahan akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri. Dan mersakan rasa takut yang irrasional seperti fobia, gugup, dan sebagainya.
3.      Kecemasan Moral, yaitu kecemasan yang muncul dari emosi pada diri sendiri seperti iri, dengki, dendam, hasut, marah, rendah diri.

9.2.     Sebab – Sebab Orang Gelisah
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang merasakan kegelisahan. Faktor tersebut ada yang berasal dari dalam diri seseorang dan ada juga yang berasal dari luar diri seseorang. Ada beberapa faktor penyebab kegelisahan, antara lain :
·         Gelisah karena telah melakukan suatu perbuatan dosa yang ditentang nuraninya.
·         Gelisah karena diasingkan oleh orang – orang disekitarnya.
·         Gelisah karena takut kehilangan hak miliknya (contoh : takut akan kehilangan hartanya).
·         Gelisah karena kurangnya persiapan suatu kegiatan yang akan dilakukan (contoh : ketika akan menghadapi ujian tetapi belum ada persiapannya).
Ini hanya sebagian kecil dari sekian banyaknya faktor yang dapat menyebabkan seseorang gelisah.

9.3.     Usaha – Usaha Mengatasi Kegelisahan
Suatu cara yang mungkin baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri atau introspeksi diri, akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kegelisahan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua, kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kegelisahan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan - keburukan akibat timbulnya kegelisahan tersebut dalam jiwa kita.
Dan ada suatu cara yang paling ampuh dalam menghadapi segala situasi dan kondisi yang bagaimanapun, termasuk kegelisahan ini yaitu kita berdoa kepada Tuhan dengan sungguh sungguh, sabar, tabah, senang dan ikhlas. Sehingga Tuhan mau mengabulkan permohonan kita, sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadanya.

9.4.     Keterasingan
Jika membahas tentang keterasingan sudah jelas kalau itu artinya dikucilkan atau bisa jadi disingkirkan dari orang disekitarnya ataupun pergaulan itu sendiri. Keterasingan bisa terjadi dari dua faktor, yaitu bisa dari faktor internal maupun eksternal.
Faktor internal berarti entah karena sengaja maupun tidak sengaja kelakuan si pelaku sendiri yang membuat dia tersingkir dari lingkungannya atau pergaulannya. Contohnya orang yang egois, keras kepala, sombong dalam pergaulannya diajuhi oleh teman - temannya karena kelakuannya itu tidak disenangi bahkan dibenci oleh orang - orang sekitarnya. Tapi tidak selalu karena kelakuan buruk lalu membuat si pelaku dijauhi atau diasingkan. Kurang bisa menyesuaikan dengan orang sekitarnya pun bisa membuat pelaku merasa terasing dari pergaulannya. Bahkan faktor fisik atau kekurangan yang dimiliki seseorang bisa juga membuat dia terasing dari masyarakatnya. Intinya keterasingan yang disebabkan faktor internal adalah karena pribadi pelaku yang tidak bisa beradaptasi di lingkungannya dan sifatnya yang tidak bisa diterima. Membuatnya sulit untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar.
Faktor kedua yang juga bisa membuat seseorang tersingkir dari lingkungannya adalah faktor eksternal. Dalam konteks ini bisa jadi masyarakat yang memaksa si pelaku agar terasing dari lingkungan masyarakat itu sendiri. Tapi tidak murni karena keinginan masyarakat, perilaku si pelaku yang tidak bisa dibenarkan atau selalu membuat onar memaksa masyarakat disekitarnya terpaksa mengasingkan si pelaku. Contohnya mencuri, sering bergosip, atau suka bertindak kriminal salah satu penyebabnya.
Faktor psikis si pelaku karena diasingkan di masyarakatnya bisa menimbulkan efek negatif juga bagi sekitarnya. Karena  dia merasa sendiri, si pelaku bisa berbuat hal-hal heboh entah berdamppak negatif atau positif untuk mencari perhatian dari sekitarnya. Biasanya dalam hal ini si pelaku melakukan hal negatif jika kita ambil contoh dari para pelajar. Mereka bisa jadi tawuran di jalan, memakai narkoba, ataupun mabok-mabokan bukan hanya sekedar untuk mencari jati diri mereka.
Tetapi juga ingin menunjukkan kalo mereka ada dan ingin dihormati di lingkungannya. Tapi karena salah persepsi tindakannya itu malah membuat lingkungan sekitarnya menjadi jenuh maupun merasa terganggu yang menyebabkan si pelaku malah makin diasingkan.
Studi Kasus
Pada dasarnya jika kita menarik inti masalah dari penjelasan diatas.keterasingan disebabkan oleh beberapa macam faktor yaitu, keterasingan karena tidak bisa bergaul, keterasingan karena kekurangan fisik, keterasingan karena status sosial, dan juga keterasingan karena sifat si pelaku.
Dalam hal ini kita bisa menarik kesimpulan sekaligus pendapat,sebaiknya seseorang yang kurang bisa bergaul atau memiliki kekurangan entah dalam hal fisik maupun perilaku. Kita rangkul bukan malah kita jauhi karena hal itu hanya akan membuat masalah semakin bertambah runyam.





9.5.      Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi atau sendiri, kesepian biasanya disebabkan karena dia tidak mempunyai teman atau dia sendiri yang ingin menyendiri karena suasana hati  yang sedang kacau. Tapi dalam hal ini kita harus membedakan kesepian dengan kesendirian karena dua kata itu memiliki makna yang berbeda.
Kesepian tidak selalu karena dia sendiri atau tidak mempunyai teman lantas hal itu membuatnya kesepian. Ada juga orang yang memilki banyak teman dan keluarga tetapi ia merasa tidak dimengerti, tidak didengarkan, atau merasa berbeda dari orang lain.
Emily White pernah berpendapat dalam bukunya, Lonely, kesepian membuat seseorang merasa kacau, sedih, dan terkuras energinya. Meskipun merasa kesepian, toh seseorang bisa saja membutuhkan waktu untuk beraktivitas sendiri. Sedangkan kesendirian yang diinginkan justru membuat seseorang merasa damai, kreatif, dan menguatkan.
Kesepian masih berhubungan erat dengan keterasingan, perilakunya yang sombong dalam masyarakat membuat dirinya terasing dan lantas hal itu membuatnya kesepian.

 





Sebab - Sebab Terjadinya Kesepian
Keterpisahan mungkin kata yang paling tepat untuk menjadi salah satu penyebab kesepian. Dua kekasih yang saling mencintai dan tiba - tiba harus terpisah jarak karena suatu kondisi bisa membuat keduanya merasa kesepian. Kesepian semacam itu bisa berdampak frustasi dari kedua belah pihak dan karena ingin mengatasi kesepiannya itu mungkin mereka akan mecari pasangan baru lainnya.
Sebab kesepian lainnya bisa juga karena dia direndahkan atau dipermalukan dalam lingkungannya. Hal itu membuatnya enggan untuk mengenal dunia lain sehingga ia membuat semacam tembok dalam dirinya untuk menyendiri. Tapi hal itu justru malah membuatnya makin kesepian.
Kejadian masa lampau yang buruk pun bias menjadi salah satu penyebabnya. Seseorang selalu takut akan menghadapi masa depannya karena masa lampaunya. Terpaksa hal itu membuatnya frustasi dan menjauhi keramaian.
Cara Mengatasi Kesepian
Hal pertama yang bisa kita lakukan jika ingin terlepas dari kesepian adalah kita bisa awali dengan menyibukkan diri entah dengan mengadakan acara ataupun dengan bergabung dengan suatu komunitas. Dari situ kita bisa menemukan banyak teman baru yang cocok dengan kepribadian kita.
Satu hal lagi, kita juga harus tau sesuatu apa yang hilang dari diri kita yang membuat kita selalu merasa kesepian. Bergabung dalam suatu komunitas dan selalu membuat rencana belum tentu bisa mengurangi rasa kesepian seseorang. Bisa juga dia hanya menginginkan satu orang yang dia butuhkan untuk selalu bersamanya, mungkin itu bisa menghilangkan rasa kesepian itu sendiri.

Kesepian itu ialah efek samping dari adanya keterasingan, seseorang yang terasing memilih untuk menyendiri dan hal itulah yang justru membuatnya kesepian. Tapi kesepian bisa diatasi dengan beberapa cara yang utama adalah dari diri kita sendiri.

9.6.     Ketidak Pastian
Ketidak pastiaan berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian itu disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian dari hidup manusia. Setiap orang hidup pernah mengalaminya. Bahkan ini juga bisa terjadi pada anak kecil, misalnya ketika anak kecil ditinggalkan ibunya, lalu ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidak pastiaan. Seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Sebab – Sebab Terjadinya Ketidak Pastian
Menurut Siti Meichati dalam bukunya kesehatan mental ada beberapa sebab orang tidak dapat berpikir pasti. Sebab - sebab tersebut adalah :
1.      Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus - menerus, biasanya tentang hal - hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebab yang tidak diketahui oleh penderita. Misalnya,  Selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi - jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2.      Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan yang tidak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab - sebabnya.
Contoh :
Orang yang takut kepada tempat  yang tinggi. Secara tidak disengaja, jalan naik tidak terasa, sampai keatas, ia ketakutan luar biasa (Acrophobia).
3.      Kompulsi
Kompulsi adalah adanya keragu - raguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tidak disadari untuk selalu melakukan perbuatan - perbuatan yang serupa berulang kali (Neurose).
Contoh :
Keinginan untuk mengambil barang orang lain (mencuri), padahal barang itu tidak bermanfaat untuknya, dan jika ingin membelipun ia mampu (Kleptomania).
4.      Histeria
Histeria adalah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.
Contoh :
Bunga seorang gadis yang cukup manis. Pada suatu hari ia melihat kekasihnya berjalan-jalan dengan gadis lain yang belum ia kenal. Rasa cemburu berkecambuk dihatinya, dan setibanya dirumah dia berteriak histeris.
5.      Delusi
Delusi adalah menujukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat. Tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada 3 macam :
1.   Delusi Persekusi     : Menganggap adanya keadaan yang jelek disekitarnya.
2.   Delusi Keagungan : Menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti     itu biasanya gila hormat. Menganggap orang disekitarnya sebagai orang - orang tidak penting.
3.   Delusi Melancholis : Merasa dirinya bermasalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau delirium tremens, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tidak terkuasa lagi. Ia kehilangan ingatannya, mengalami tensi tinggi dan mengingat sesuatu yang belum pernah dialami.
6.   Halusinasi
Halusinasi adalah khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan sugesti diri orang dapat berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang - kadang karena halusinasi orang - orang  merasa mendapat tekanan - tekananan terhadap dorongan - dorongan itu menemukan untuk menentukan sasaran. Ini nampak dalam perbuatan - perbuatan penderita (Penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri).
Contoh :
Malik adalah seorang peminum. Bila ia sedang marah, makin banyak minumnya. Setelah ia mabuk biasanya ia mengoceh (berbicara tidak menentu).
7.      Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sanagt terpengaruh oleh emosinya. Sampai pada keseluruhan pribadinya seperti gangguan pada nafsu makan, pusing - pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi, atau lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dan karena itu dilepaskan didalam gerakan - gerakan lari - larian, nyanyian, tertawa, dan berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak nafsu makan, tidak bersemangat, gelisah resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri. Jelas bahwa orang yang demikian tidak mungkin berpikir dengan tenang, dan dengan baik.

9.7.     Usaha – Usaha Mengatasi Ketidak Pastian
Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini tergantung kepada mental Si Penderita.  Kata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik untuk penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya sudah jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan diri sendiri.


9.8.     Contoh Kasus Dalam Kehidupan Sehari - hari
Ada sebuah keluarga yang sederhana, keluarga tersebut memiliki 3 orang anak. Orang tua dalam keluarga tersebut tidak pernah membedakan hak - hak yang didapatkan anak – anaknya, artinya menyamaratakan semua hak – hak yang akan didapatkan oleh anaknya. Pada suatu hari, salah satu anak dalam keluarga tersebut menjadi brutal dan tidak terkendali. Dalam perkataannya ia merasa tidak mendapatkan hak - haknya sebagai seorang anak. Orang tua dalam keluarga tersebut hanya bisa berfikir “apakah memang terjadi ketimpangan salah satu hak atau memang itu hanya kecemburuan sosial anak tersebut saja?”. Hampir setiap hari anak tersebut perilakunya menjadi - jadi, hanya untuk bermain game online saja anak tersebut harus mengambil uang secara diam – diam untuk memuaskan keinginannya bermain. Walaupun orang tua anak tersebut tahu bahwa anaknya telah berbuat seperti itu, tetapi orang tua anak tersebut tidak bisa berbuat banyak. Jika anak tersebut di tindak secara keras, maka yang terjadi perilaku anak tersebut akan lebih parah daripada yang telah dilakukannya. Tetapi jika hanya di tindak secara halus, maka yang terjadi anak tersebut akan menjadi sombong. Rasa serba salah orang tua anak tersebut berujung pada kepasrahan kepada Tuhan, mereka telah berusaha untuk mengembalikan sifat asli anak tersebut tetapi semuanya tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Contoh diatas merupakan sebagian kecil dari contoh kegelisahan yang terjadi di kehidupan kita sehari - hari, masih banyak contoh yang dapat kita ambil pelajarannya. Dan kemungkinan adanya kecemburuan sosial antara anak itu dapat terjadi jika salah satu anak merasa dirinya tidak diperhatikan atau anak tersebut iri karena melihat anak lain bisa bebas (tidak dibatasi apapun oleh orang tuanya) dan dia sendiri tidak merasa bebas karena dibatasi oleh orang tuanya.






Mind Map

 










Daftar Pustaka
·           Fadillah, Alvian. (2011). Manusia Dan Kegelisahan. http://alvian0612.blogspot.com/2011/04/manusia-dan-kegelisahan.html. (diakses pada 27 April 2011).
·           Pranata, Agus. (2011). Cara Mengatasi Kegelisahan Atau Kecemasan. http://aguspranata.wordpress.com/2011/11/27/cara-mengatasi-kegelisahan-atau-kecemasan/. (diakses pada 27 November 2011).
·           Prasetya, Joko Tri. Drs. dkk. (2011). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.






















No comments:

Post a Comment

Welcome

Friday, October 18, 2013

BAB 9 MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Posted by Unknown at 6:55 AM





Pendahuluan
Setiap manusia pasti pernah merasakan kegelisahan dalam hidupnya. Kegelisahan merupakan perasaan khawatir yang ada di dalam diri manusia dan disebabkan oleh rasa tidak tenang atau cemas. Kegelisahan datang disaat mereka mendapatkan suatu masalah. Karena dalam hidup, manusia tidak lepas dari yang namanya permasalahan. Dan mereka terlalu memikirkan permasalahan yang ada pada diri mereka. Oleh karena itu, ada rasa gelisah yang datang dari dalam hati seseorang saat memikirnya masalahnya tersebut. Saat rasa gelisah itu datang, pasti seseorang merasa tidak nyaman dan mungkin tidak bisa berfikir jernih. Karena rasa gelisah sangat mengganjal hati seorang manusia.

9.1.     Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi rintangan tersebut. Para ahli jiwa berpikir bahwa kegelisahan merupakan kondisi hidup manusia, yang memberikan stimulus kepada tingkah laku manusia. Kegelisahan yang tak terhindarkan disebabkan oleh kompleksitas manusia, lingkungan dimana orang tersebut tinggal, dan keterbatasan mental atau fisik. Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram, khawatir, tidak tenang, dan cemas. Setiap hidup mausia pasti pernah merasa gelisah atau akan merasakan kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menyebabkan suatu gangguan penyakit. Kegelisahan dalam bahasa inggris anxiety yang cukup lama dapat menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia. Kegelisahan dalam budaya dapat disebabkan karena adanya insting berbudaya dalam perkembangan hidup manusia, adanya kegelisahan dalam berbudaya karena manusia mencari suatu kesempurnaan dalam berbudaya sehingga timbul lah perasaan gelisah dalam diri manusia. Penyebab kegelisahan yang lainnya dapat pula disebabkan karena misteri dalam kehidupannya, orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas sering kali merasa gelisah. Kegelisahan tersebut bersifat abstrak atau kegelisahan yang tidak diketahui sebab sebabnya. Berbeda dengan kegelisahan terapan atau diartikan sebagai kegelisahan yang terjadi di kehidupan sehari - hari.
Alasan mengapa setiap manusia dapat merasa gelisah karena setiap manusia memiliki hati dan perasaan. Kegelisahan berbentuk keterasingan, kesepian, dan ketidak pastian.  Saat gelisah orang akan merasa khawatir, tidak nyaman, takut, bingung, dan cemas. Perasaan cemas tersebut ada tiga macam menurut Sigmud Freud, yaitu :
1.      Kecemasan Obyektif, yaitu kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan merupakan kegelisahan yang tercakup wajar dalam kehidupuan sehari hari.
2.      Kecemasan Neurotik, yaitu kegelisahan akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri. Dan mersakan rasa takut yang irrasional seperti fobia, gugup, dan sebagainya.
3.      Kecemasan Moral, yaitu kecemasan yang muncul dari emosi pada diri sendiri seperti iri, dengki, dendam, hasut, marah, rendah diri.

9.2.     Sebab – Sebab Orang Gelisah
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang merasakan kegelisahan. Faktor tersebut ada yang berasal dari dalam diri seseorang dan ada juga yang berasal dari luar diri seseorang. Ada beberapa faktor penyebab kegelisahan, antara lain :
·         Gelisah karena telah melakukan suatu perbuatan dosa yang ditentang nuraninya.
·         Gelisah karena diasingkan oleh orang – orang disekitarnya.
·         Gelisah karena takut kehilangan hak miliknya (contoh : takut akan kehilangan hartanya).
·         Gelisah karena kurangnya persiapan suatu kegiatan yang akan dilakukan (contoh : ketika akan menghadapi ujian tetapi belum ada persiapannya).
Ini hanya sebagian kecil dari sekian banyaknya faktor yang dapat menyebabkan seseorang gelisah.

9.3.     Usaha – Usaha Mengatasi Kegelisahan
Suatu cara yang mungkin baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri atau introspeksi diri, akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kegelisahan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua, kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kegelisahan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan - keburukan akibat timbulnya kegelisahan tersebut dalam jiwa kita.
Dan ada suatu cara yang paling ampuh dalam menghadapi segala situasi dan kondisi yang bagaimanapun, termasuk kegelisahan ini yaitu kita berdoa kepada Tuhan dengan sungguh sungguh, sabar, tabah, senang dan ikhlas. Sehingga Tuhan mau mengabulkan permohonan kita, sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadanya.

9.4.     Keterasingan
Jika membahas tentang keterasingan sudah jelas kalau itu artinya dikucilkan atau bisa jadi disingkirkan dari orang disekitarnya ataupun pergaulan itu sendiri. Keterasingan bisa terjadi dari dua faktor, yaitu bisa dari faktor internal maupun eksternal.
Faktor internal berarti entah karena sengaja maupun tidak sengaja kelakuan si pelaku sendiri yang membuat dia tersingkir dari lingkungannya atau pergaulannya. Contohnya orang yang egois, keras kepala, sombong dalam pergaulannya diajuhi oleh teman - temannya karena kelakuannya itu tidak disenangi bahkan dibenci oleh orang - orang sekitarnya. Tapi tidak selalu karena kelakuan buruk lalu membuat si pelaku dijauhi atau diasingkan. Kurang bisa menyesuaikan dengan orang sekitarnya pun bisa membuat pelaku merasa terasing dari pergaulannya. Bahkan faktor fisik atau kekurangan yang dimiliki seseorang bisa juga membuat dia terasing dari masyarakatnya. Intinya keterasingan yang disebabkan faktor internal adalah karena pribadi pelaku yang tidak bisa beradaptasi di lingkungannya dan sifatnya yang tidak bisa diterima. Membuatnya sulit untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar.
Faktor kedua yang juga bisa membuat seseorang tersingkir dari lingkungannya adalah faktor eksternal. Dalam konteks ini bisa jadi masyarakat yang memaksa si pelaku agar terasing dari lingkungan masyarakat itu sendiri. Tapi tidak murni karena keinginan masyarakat, perilaku si pelaku yang tidak bisa dibenarkan atau selalu membuat onar memaksa masyarakat disekitarnya terpaksa mengasingkan si pelaku. Contohnya mencuri, sering bergosip, atau suka bertindak kriminal salah satu penyebabnya.
Faktor psikis si pelaku karena diasingkan di masyarakatnya bisa menimbulkan efek negatif juga bagi sekitarnya. Karena  dia merasa sendiri, si pelaku bisa berbuat hal-hal heboh entah berdamppak negatif atau positif untuk mencari perhatian dari sekitarnya. Biasanya dalam hal ini si pelaku melakukan hal negatif jika kita ambil contoh dari para pelajar. Mereka bisa jadi tawuran di jalan, memakai narkoba, ataupun mabok-mabokan bukan hanya sekedar untuk mencari jati diri mereka.
Tetapi juga ingin menunjukkan kalo mereka ada dan ingin dihormati di lingkungannya. Tapi karena salah persepsi tindakannya itu malah membuat lingkungan sekitarnya menjadi jenuh maupun merasa terganggu yang menyebabkan si pelaku malah makin diasingkan.
Studi Kasus
Pada dasarnya jika kita menarik inti masalah dari penjelasan diatas.keterasingan disebabkan oleh beberapa macam faktor yaitu, keterasingan karena tidak bisa bergaul, keterasingan karena kekurangan fisik, keterasingan karena status sosial, dan juga keterasingan karena sifat si pelaku.
Dalam hal ini kita bisa menarik kesimpulan sekaligus pendapat,sebaiknya seseorang yang kurang bisa bergaul atau memiliki kekurangan entah dalam hal fisik maupun perilaku. Kita rangkul bukan malah kita jauhi karena hal itu hanya akan membuat masalah semakin bertambah runyam.





9.5.      Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi atau sendiri, kesepian biasanya disebabkan karena dia tidak mempunyai teman atau dia sendiri yang ingin menyendiri karena suasana hati  yang sedang kacau. Tapi dalam hal ini kita harus membedakan kesepian dengan kesendirian karena dua kata itu memiliki makna yang berbeda.
Kesepian tidak selalu karena dia sendiri atau tidak mempunyai teman lantas hal itu membuatnya kesepian. Ada juga orang yang memilki banyak teman dan keluarga tetapi ia merasa tidak dimengerti, tidak didengarkan, atau merasa berbeda dari orang lain.
Emily White pernah berpendapat dalam bukunya, Lonely, kesepian membuat seseorang merasa kacau, sedih, dan terkuras energinya. Meskipun merasa kesepian, toh seseorang bisa saja membutuhkan waktu untuk beraktivitas sendiri. Sedangkan kesendirian yang diinginkan justru membuat seseorang merasa damai, kreatif, dan menguatkan.
Kesepian masih berhubungan erat dengan keterasingan, perilakunya yang sombong dalam masyarakat membuat dirinya terasing dan lantas hal itu membuatnya kesepian.

 





Sebab - Sebab Terjadinya Kesepian
Keterpisahan mungkin kata yang paling tepat untuk menjadi salah satu penyebab kesepian. Dua kekasih yang saling mencintai dan tiba - tiba harus terpisah jarak karena suatu kondisi bisa membuat keduanya merasa kesepian. Kesepian semacam itu bisa berdampak frustasi dari kedua belah pihak dan karena ingin mengatasi kesepiannya itu mungkin mereka akan mecari pasangan baru lainnya.
Sebab kesepian lainnya bisa juga karena dia direndahkan atau dipermalukan dalam lingkungannya. Hal itu membuatnya enggan untuk mengenal dunia lain sehingga ia membuat semacam tembok dalam dirinya untuk menyendiri. Tapi hal itu justru malah membuatnya makin kesepian.
Kejadian masa lampau yang buruk pun bias menjadi salah satu penyebabnya. Seseorang selalu takut akan menghadapi masa depannya karena masa lampaunya. Terpaksa hal itu membuatnya frustasi dan menjauhi keramaian.
Cara Mengatasi Kesepian
Hal pertama yang bisa kita lakukan jika ingin terlepas dari kesepian adalah kita bisa awali dengan menyibukkan diri entah dengan mengadakan acara ataupun dengan bergabung dengan suatu komunitas. Dari situ kita bisa menemukan banyak teman baru yang cocok dengan kepribadian kita.
Satu hal lagi, kita juga harus tau sesuatu apa yang hilang dari diri kita yang membuat kita selalu merasa kesepian. Bergabung dalam suatu komunitas dan selalu membuat rencana belum tentu bisa mengurangi rasa kesepian seseorang. Bisa juga dia hanya menginginkan satu orang yang dia butuhkan untuk selalu bersamanya, mungkin itu bisa menghilangkan rasa kesepian itu sendiri.

Kesepian itu ialah efek samping dari adanya keterasingan, seseorang yang terasing memilih untuk menyendiri dan hal itulah yang justru membuatnya kesepian. Tapi kesepian bisa diatasi dengan beberapa cara yang utama adalah dari diri kita sendiri.

9.6.     Ketidak Pastian
Ketidak pastiaan berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian itu disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian dari hidup manusia. Setiap orang hidup pernah mengalaminya. Bahkan ini juga bisa terjadi pada anak kecil, misalnya ketika anak kecil ditinggalkan ibunya, lalu ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidak pastiaan. Seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Sebab – Sebab Terjadinya Ketidak Pastian
Menurut Siti Meichati dalam bukunya kesehatan mental ada beberapa sebab orang tidak dapat berpikir pasti. Sebab - sebab tersebut adalah :
1.      Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus - menerus, biasanya tentang hal - hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebab yang tidak diketahui oleh penderita. Misalnya,  Selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi - jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2.      Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan yang tidak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab - sebabnya.
Contoh :
Orang yang takut kepada tempat  yang tinggi. Secara tidak disengaja, jalan naik tidak terasa, sampai keatas, ia ketakutan luar biasa (Acrophobia).
3.      Kompulsi
Kompulsi adalah adanya keragu - raguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tidak disadari untuk selalu melakukan perbuatan - perbuatan yang serupa berulang kali (Neurose).
Contoh :
Keinginan untuk mengambil barang orang lain (mencuri), padahal barang itu tidak bermanfaat untuknya, dan jika ingin membelipun ia mampu (Kleptomania).
4.      Histeria
Histeria adalah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.
Contoh :
Bunga seorang gadis yang cukup manis. Pada suatu hari ia melihat kekasihnya berjalan-jalan dengan gadis lain yang belum ia kenal. Rasa cemburu berkecambuk dihatinya, dan setibanya dirumah dia berteriak histeris.
5.      Delusi
Delusi adalah menujukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat. Tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada 3 macam :
1.   Delusi Persekusi     : Menganggap adanya keadaan yang jelek disekitarnya.
2.   Delusi Keagungan : Menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti     itu biasanya gila hormat. Menganggap orang disekitarnya sebagai orang - orang tidak penting.
3.   Delusi Melancholis : Merasa dirinya bermasalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau delirium tremens, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tidak terkuasa lagi. Ia kehilangan ingatannya, mengalami tensi tinggi dan mengingat sesuatu yang belum pernah dialami.
6.   Halusinasi
Halusinasi adalah khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan sugesti diri orang dapat berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang - kadang karena halusinasi orang - orang  merasa mendapat tekanan - tekananan terhadap dorongan - dorongan itu menemukan untuk menentukan sasaran. Ini nampak dalam perbuatan - perbuatan penderita (Penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri).
Contoh :
Malik adalah seorang peminum. Bila ia sedang marah, makin banyak minumnya. Setelah ia mabuk biasanya ia mengoceh (berbicara tidak menentu).
7.      Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sanagt terpengaruh oleh emosinya. Sampai pada keseluruhan pribadinya seperti gangguan pada nafsu makan, pusing - pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi, atau lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dan karena itu dilepaskan didalam gerakan - gerakan lari - larian, nyanyian, tertawa, dan berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak nafsu makan, tidak bersemangat, gelisah resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri. Jelas bahwa orang yang demikian tidak mungkin berpikir dengan tenang, dan dengan baik.

9.7.     Usaha – Usaha Mengatasi Ketidak Pastian
Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini tergantung kepada mental Si Penderita.  Kata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik untuk penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya sudah jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan diri sendiri.


9.8.     Contoh Kasus Dalam Kehidupan Sehari - hari
Ada sebuah keluarga yang sederhana, keluarga tersebut memiliki 3 orang anak. Orang tua dalam keluarga tersebut tidak pernah membedakan hak - hak yang didapatkan anak – anaknya, artinya menyamaratakan semua hak – hak yang akan didapatkan oleh anaknya. Pada suatu hari, salah satu anak dalam keluarga tersebut menjadi brutal dan tidak terkendali. Dalam perkataannya ia merasa tidak mendapatkan hak - haknya sebagai seorang anak. Orang tua dalam keluarga tersebut hanya bisa berfikir “apakah memang terjadi ketimpangan salah satu hak atau memang itu hanya kecemburuan sosial anak tersebut saja?”. Hampir setiap hari anak tersebut perilakunya menjadi - jadi, hanya untuk bermain game online saja anak tersebut harus mengambil uang secara diam – diam untuk memuaskan keinginannya bermain. Walaupun orang tua anak tersebut tahu bahwa anaknya telah berbuat seperti itu, tetapi orang tua anak tersebut tidak bisa berbuat banyak. Jika anak tersebut di tindak secara keras, maka yang terjadi perilaku anak tersebut akan lebih parah daripada yang telah dilakukannya. Tetapi jika hanya di tindak secara halus, maka yang terjadi anak tersebut akan menjadi sombong. Rasa serba salah orang tua anak tersebut berujung pada kepasrahan kepada Tuhan, mereka telah berusaha untuk mengembalikan sifat asli anak tersebut tetapi semuanya tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Contoh diatas merupakan sebagian kecil dari contoh kegelisahan yang terjadi di kehidupan kita sehari - hari, masih banyak contoh yang dapat kita ambil pelajarannya. Dan kemungkinan adanya kecemburuan sosial antara anak itu dapat terjadi jika salah satu anak merasa dirinya tidak diperhatikan atau anak tersebut iri karena melihat anak lain bisa bebas (tidak dibatasi apapun oleh orang tuanya) dan dia sendiri tidak merasa bebas karena dibatasi oleh orang tuanya.






Mind Map

 










Daftar Pustaka
·           Fadillah, Alvian. (2011). Manusia Dan Kegelisahan. http://alvian0612.blogspot.com/2011/04/manusia-dan-kegelisahan.html. (diakses pada 27 April 2011).
·           Pranata, Agus. (2011). Cara Mengatasi Kegelisahan Atau Kecemasan. http://aguspranata.wordpress.com/2011/11/27/cara-mengatasi-kegelisahan-atau-kecemasan/. (diakses pada 27 November 2011).
·           Prasetya, Joko Tri. Drs. dkk. (2011). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.






















0 comments on "BAB 9 MANUSIA DAN KEGELISAHAN"

Post a Comment