Pendahuluan
Setiap manusia
pasti pernah merasakan kegelisahan dalam hidupnya. Kegelisahan merupakan
perasaan khawatir yang ada di dalam diri manusia dan disebabkan oleh rasa tidak
tenang atau cemas. Kegelisahan datang disaat mereka mendapatkan suatu masalah.
Karena dalam hidup, manusia tidak lepas dari yang namanya permasalahan. Dan
mereka terlalu memikirkan permasalahan yang ada pada diri mereka. Oleh karena
itu, ada rasa gelisah yang datang dari dalam hati seseorang saat memikirnya
masalahnya tersebut. Saat rasa gelisah itu datang, pasti seseorang merasa tidak
nyaman dan mungkin tidak bisa berfikir jernih. Karena rasa gelisah sangat
mengganjal hati seorang manusia.
9.1.
Pengertian
Kegelisahan
Kegelisahan
diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan
dalam mengatasi rintangan tersebut. Para ahli jiwa berpikir bahwa kegelisahan
merupakan kondisi hidup manusia, yang memberikan stimulus kepada tingkah laku
manusia. Kegelisahan yang tak terhindarkan disebabkan oleh kompleksitas
manusia, lingkungan dimana orang tersebut tinggal, dan keterbatasan mental atau
fisik. Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram,
khawatir, tidak tenang, dan cemas. Setiap hidup mausia pasti pernah merasa
gelisah atau akan merasakan kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan
menyebabkan suatu gangguan penyakit. Kegelisahan dalam bahasa inggris anxiety yang cukup lama dapat
menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia. Kegelisahan dalam budaya dapat
disebabkan karena adanya insting berbudaya dalam perkembangan hidup manusia,
adanya kegelisahan dalam berbudaya karena manusia mencari suatu kesempurnaan
dalam berbudaya sehingga timbul lah perasaan gelisah dalam diri manusia. Penyebab
kegelisahan yang lainnya dapat pula disebabkan karena misteri dalam
kehidupannya, orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas sering
kali merasa gelisah. Kegelisahan tersebut bersifat abstrak atau kegelisahan
yang tidak diketahui sebab sebabnya. Berbeda dengan kegelisahan terapan atau
diartikan sebagai kegelisahan yang terjadi di kehidupan sehari - hari.
Alasan mengapa setiap manusia dapat merasa gelisah
karena setiap manusia memiliki hati dan perasaan. Kegelisahan berbentuk keterasingan,
kesepian, dan ketidak pastian. Saat
gelisah orang akan merasa khawatir, tidak nyaman, takut, bingung, dan cemas. Perasaan
cemas tersebut ada tiga macam menurut Sigmud
Freud, yaitu :
1. Kecemasan Obyektif,
yaitu kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan merupakan kegelisahan
yang tercakup wajar dalam kehidupuan sehari hari.
2. Kecemasan Neurotik,
yaitu kegelisahan akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri. Dan mersakan
rasa takut yang irrasional seperti fobia, gugup, dan sebagainya.
3. Kecemasan Moral,
yaitu kecemasan yang muncul dari emosi pada diri sendiri seperti iri, dengki,
dendam, hasut, marah, rendah diri.
9.2.
Sebab
– Sebab Orang Gelisah
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang
merasakan kegelisahan. Faktor tersebut ada yang berasal dari dalam diri
seseorang dan ada juga yang berasal dari luar diri seseorang. Ada beberapa
faktor penyebab kegelisahan, antara lain :
·
Gelisah karena telah melakukan suatu
perbuatan dosa yang ditentang nuraninya.
·
Gelisah karena diasingkan oleh orang –
orang disekitarnya.
·
Gelisah karena takut kehilangan hak
miliknya (contoh : takut akan kehilangan hartanya).
·
Gelisah karena kurangnya persiapan suatu
kegiatan yang akan dilakukan (contoh : ketika akan menghadapi ujian tetapi
belum ada persiapannya).
Ini
hanya sebagian kecil dari sekian banyaknya faktor yang dapat menyebabkan
seseorang gelisah.
9.3.
Usaha
– Usaha Mengatasi Kegelisahan
Suatu cara yang mungkin baik untuk digunakan dalam
mengatasi kegelisahan
dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri
kita sendiri atau introspeksi
diri,
akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang
akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila
kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kegelisahan tersebut dan bila kita tidak dapat
mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak
semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua, kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kegelisahan tersebut akan sirna dari jiwa
kita. Dan yang ketiga, dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba
untuk memperkecil dan mengurangi keburukan - keburukan akibat timbulnya kegelisahan tersebut dalam jiwa kita.
Dan ada suatu cara yang paling ampuh dalam menghadapi segala situasi dan kondisi yang bagaimanapun, termasuk kegelisahan ini
yaitu kita berdoa kepada Tuhan dengan sungguh
– sungguh, sabar, tabah, senang dan ikhlas. Sehingga Tuhan mau mengabulkan permohonan kita, sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pengasih dan
Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadanya.
9.4.
Keterasingan
Jika membahas tentang keterasingan sudah jelas kalau
itu artinya dikucilkan atau bisa jadi disingkirkan dari orang disekitarnya
ataupun pergaulan itu sendiri. Keterasingan bisa terjadi dari dua faktor, yaitu
bisa dari faktor internal maupun eksternal.
Faktor internal berarti entah karena sengaja maupun
tidak sengaja kelakuan si pelaku sendiri yang membuat dia tersingkir dari
lingkungannya atau pergaulannya. Contohnya orang yang egois, keras kepala,
sombong dalam pergaulannya diajuhi oleh teman - temannya karena kelakuannya itu
tidak disenangi bahkan dibenci oleh orang - orang sekitarnya. Tapi tidak selalu
karena kelakuan buruk lalu membuat si pelaku dijauhi atau diasingkan. Kurang
bisa menyesuaikan dengan orang sekitarnya pun bisa membuat pelaku merasa
terasing dari pergaulannya. Bahkan faktor fisik atau kekurangan yang dimiliki
seseorang bisa juga membuat dia terasing dari masyarakatnya. Intinya
keterasingan yang disebabkan faktor internal adalah karena pribadi pelaku yang
tidak bisa beradaptasi di lingkungannya dan sifatnya yang tidak bisa diterima.
Membuatnya sulit untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar.
Faktor kedua yang juga bisa membuat seseorang
tersingkir dari lingkungannya adalah faktor eksternal. Dalam konteks ini bisa
jadi masyarakat yang memaksa si pelaku agar terasing dari lingkungan masyarakat
itu sendiri. Tapi tidak murni karena keinginan masyarakat, perilaku si pelaku
yang tidak bisa dibenarkan atau selalu membuat onar memaksa masyarakat
disekitarnya terpaksa mengasingkan si pelaku. Contohnya mencuri, sering
bergosip, atau suka bertindak kriminal salah satu penyebabnya.
Faktor psikis si pelaku karena diasingkan di
masyarakatnya bisa menimbulkan efek negatif juga bagi sekitarnya. Karena dia merasa sendiri, si pelaku bisa berbuat
hal-hal heboh entah berdamppak negatif atau positif untuk mencari perhatian
dari sekitarnya. Biasanya dalam hal ini si pelaku melakukan hal negatif jika
kita ambil contoh dari para pelajar. Mereka bisa jadi tawuran di jalan, memakai
narkoba, ataupun mabok-mabokan bukan hanya sekedar untuk mencari jati diri
mereka.
Tetapi juga ingin menunjukkan kalo
mereka ada dan ingin dihormati di lingkungannya. Tapi karena salah persepsi
tindakannya itu malah membuat lingkungan
sekitarnya menjadi jenuh maupun merasa terganggu yang menyebabkan si pelaku
malah makin diasingkan.
Studi Kasus
Pada dasarnya jika kita menarik inti masalah
dari penjelasan diatas.keterasingan disebabkan oleh beberapa macam faktor
yaitu, keterasingan karena tidak bisa bergaul, keterasingan karena kekurangan
fisik, keterasingan karena status sosial, dan juga keterasingan karena sifat si
pelaku.
Dalam
hal ini kita bisa menarik kesimpulan sekaligus pendapat,sebaiknya seseorang
yang kurang bisa bergaul atau memiliki kekurangan entah dalam hal fisik maupun
perilaku. Kita rangkul bukan malah kita jauhi karena hal itu hanya akan membuat
masalah semakin bertambah runyam.
9.5.
Kesepian
Kesepian
berasal dari kata sepi atau sendiri, kesepian biasanya disebabkan karena dia
tidak mempunyai teman atau dia sendiri yang ingin menyendiri karena suasana
hati yang sedang kacau. Tapi dalam hal
ini kita harus membedakan kesepian dengan kesendirian karena dua kata itu
memiliki makna yang berbeda.
Kesepian tidak selalu karena dia sendiri atau tidak
mempunyai teman lantas hal itu membuatnya kesepian. Ada juga orang yang memilki
banyak teman dan keluarga tetapi ia merasa tidak dimengerti, tidak didengarkan,
atau merasa berbeda dari orang lain.
Emily White pernah berpendapat dalam bukunya, Lonely,
kesepian membuat seseorang merasa kacau, sedih, dan terkuras energinya.
Meskipun merasa kesepian, toh seseorang bisa saja membutuhkan waktu untuk
beraktivitas sendiri. Sedangkan kesendirian yang diinginkan justru membuat
seseorang merasa damai, kreatif, dan menguatkan.
Kesepian masih berhubungan erat dengan
keterasingan, perilakunya yang sombong dalam masyarakat membuat dirinya
terasing dan lantas hal itu membuatnya kesepian.
Sebab - Sebab Terjadinya
Kesepian
Keterpisahan mungkin kata yang paling tepat untuk
menjadi salah satu penyebab kesepian. Dua kekasih yang saling mencintai dan
tiba - tiba harus terpisah jarak karena suatu kondisi bisa membuat keduanya
merasa kesepian. Kesepian semacam itu bisa berdampak frustasi dari kedua belah
pihak dan karena ingin mengatasi kesepiannya itu mungkin mereka akan mecari
pasangan baru lainnya.
Sebab kesepian lainnya bisa juga karena dia
direndahkan atau dipermalukan dalam lingkungannya. Hal itu membuatnya enggan
untuk mengenal dunia lain sehingga ia membuat semacam tembok dalam dirinya
untuk menyendiri. Tapi hal itu justru malah membuatnya makin kesepian.
Kejadian masa lampau yang buruk pun bias
menjadi salah satu penyebabnya. Seseorang selalu takut akan menghadapi masa
depannya karena masa lampaunya. Terpaksa hal itu membuatnya frustasi dan
menjauhi keramaian.
Cara Mengatasi Kesepian
Hal pertama yang bisa kita lakukan jika ingin
terlepas dari kesepian adalah kita bisa awali dengan menyibukkan diri entah
dengan mengadakan acara ataupun dengan bergabung dengan suatu komunitas. Dari
situ kita bisa menemukan banyak teman baru yang cocok dengan kepribadian kita.
Satu hal lagi, kita juga harus tau
sesuatu apa yang hilang dari diri kita yang membuat kita selalu merasa
kesepian. Bergabung dalam suatu komunitas dan selalu membuat rencana belum
tentu bisa mengurangi rasa kesepian seseorang. Bisa juga dia hanya menginginkan
satu orang yang dia butuhkan untuk selalu bersamanya, mungkin itu bisa
menghilangkan rasa kesepian itu sendiri.
Kesepian
itu ialah efek samping dari adanya keterasingan, seseorang yang terasing
memilih untuk menyendiri dan hal itulah yang justru membuatnya kesepian. Tapi
kesepian bisa diatasi dengan beberapa cara yang utama adalah dari diri kita
sendiri.
9.6.
Ketidak
Pastian
Ketidak
pastiaan berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, apa yang dipikirkan
tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya
tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian itu disebabkan oleh berbagai
sebab, yang jelas pikirannya kacau.Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah
bagian dari hidup manusia. Setiap orang hidup pernah mengalaminya. Bahkan ini
juga bisa terjadi pada anak kecil, misalnya ketika anak kecil ditinggalkan
ibunya, lalu ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidak
pastiaan. Seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Sebab – Sebab Terjadinya Ketidak Pastian
Menurut Siti Meichati dalam bukunya kesehatan
mental ada beberapa sebab orang tidak dapat berpikir pasti. Sebab - sebab
tersebut adalah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu
adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus - menerus, biasanya tentang
hal - hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebab yang tidak diketahui oleh
penderita. Misalnya, Selalu berpikir ada
orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu
saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak
hilang, tetapi justru menjadi - jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2. Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan yang tidak
terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahui
sebab - sebabnya.
Contoh :
Orang yang takut kepada tempat yang tinggi. Secara tidak disengaja, jalan
naik tidak terasa, sampai keatas, ia ketakutan luar biasa (Acrophobia).
3. Kompulsi
Kompulsi adalah adanya keragu - raguan yang
sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tidak
disadari untuk selalu melakukan perbuatan - perbuatan yang serupa berulang kali
(Neurose).
Contoh :
Keinginan untuk mengambil barang orang lain
(mencuri), padahal barang itu tidak bermanfaat untuknya, dan jika ingin
membelipun ia mampu (Kleptomania).
4. Histeria
Histeria adalah neurose jiwa yang disebabkan
oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan
syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.
Contoh :
Bunga seorang gadis yang cukup manis. Pada
suatu hari ia melihat kekasihnya berjalan-jalan dengan gadis lain yang belum ia
kenal. Rasa cemburu berkecambuk dihatinya, dan setibanya dirumah dia berteriak
histeris.
5. Delusi
Delusi adalah menujukan pikiran yang tidak
beres, karena berdasarkan keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat. Tidak
ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada 3 macam :
1. Delusi Persekusi : Menganggap adanya keadaan yang jelek
disekitarnya.
2. Delusi
Keagungan : Menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang
disekitarnya sebagai orang - orang tidak penting.
3. Delusi
Melancholis : Merasa dirinya bermasalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat
mengakibatkan buyuten atau delirium tremens, hilangnya kesadaran dan
menyebabkan otot-otot tidak terkuasa lagi. Ia kehilangan ingatannya, mengalami
tensi tinggi dan mengingat sesuatu yang belum pernah dialami.
6. Halusinasi
Halusinasi adalah khayalan yang terjadi tanpa
rangsangan pancaindra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada
pengalaman halusinasi. Dengan sugesti diri orang dapat berhalusinasi. Halusinasi
buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang -
kadang karena halusinasi orang - orang
merasa mendapat tekanan - tekananan terhadap dorongan - dorongan itu
menemukan untuk menentukan sasaran. Ini nampak dalam perbuatan - perbuatan
penderita (Penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat
menahan rangsang khayalan sendiri).
Contoh :
Malik adalah seorang peminum. Bila ia sedang
marah, makin banyak minumnya. Setelah ia mabuk biasanya ia mengoceh (berbicara
tidak menentu).
7. Keadaan
Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sanagt
terpengaruh oleh emosinya. Sampai pada keseluruhan pribadinya seperti gangguan
pada nafsu makan, pusing - pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan
darah tinggi, atau lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dan karena
itu dilepaskan didalam gerakan - gerakan lari - larian, nyanyian, tertawa, dan
berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak nafsu makan,
tidak bersemangat, gelisah resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam
seribu bahasa, termenung, menyendiri. Jelas bahwa orang yang demikian tidak
mungkin berpikir dengan tenang, dan dengan baik.
9.7.
Usaha – Usaha
Mengatasi Ketidak Pastian
Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini tergantung kepada
mental Si Penderita. Kata penyebabnya
sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi,
maka jalan yang paling baik untuk penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya sudah jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan
dengan orang yang dirindukan. Phobia atau
jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami
musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka
sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan
masyarakat sekitarnya dan diri sendiri.
9.8.
Contoh Kasus
Dalam Kehidupan Sehari - hari
Ada sebuah keluarga yang sederhana, keluarga tersebut
memiliki 3 orang anak. Orang tua dalam keluarga tersebut tidak pernah
membedakan hak - hak yang didapatkan anak – anaknya, artinya menyamaratakan
semua hak – hak yang akan didapatkan oleh anaknya. Pada suatu hari, salah satu
anak dalam keluarga tersebut menjadi brutal dan tidak terkendali. Dalam
perkataannya ia merasa tidak mendapatkan hak - haknya sebagai seorang anak.
Orang tua dalam keluarga tersebut hanya bisa berfikir “apakah memang terjadi
ketimpangan salah satu hak atau memang itu hanya kecemburuan sosial anak
tersebut saja?”. Hampir setiap hari anak tersebut perilakunya menjadi - jadi,
hanya untuk bermain game online saja anak tersebut harus mengambil uang secara diam
– diam untuk memuaskan keinginannya bermain. Walaupun orang tua anak tersebut
tahu bahwa anaknya telah berbuat seperti itu, tetapi orang tua anak tersebut
tidak bisa berbuat banyak. Jika anak tersebut di tindak secara keras, maka yang
terjadi perilaku anak tersebut akan lebih parah daripada yang telah
dilakukannya. Tetapi jika hanya di tindak secara halus, maka yang terjadi anak
tersebut akan menjadi sombong. Rasa serba salah orang tua anak tersebut
berujung pada kepasrahan kepada Tuhan, mereka telah berusaha untuk
mengembalikan sifat asli anak tersebut tetapi semuanya tidak berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Contoh diatas merupakan sebagian kecil dari contoh
kegelisahan yang terjadi di kehidupan kita sehari - hari, masih banyak contoh
yang dapat kita ambil pelajarannya. Dan kemungkinan adanya kecemburuan sosial
antara anak itu dapat terjadi jika salah satu anak merasa dirinya tidak
diperhatikan atau anak tersebut iri karena melihat anak lain bisa bebas (tidak
dibatasi apapun oleh orang tuanya) dan dia sendiri tidak merasa bebas karena
dibatasi oleh orang tuanya.
Mind Map
Daftar Pustaka
·
Fadillah,
Alvian. (2011). Manusia Dan Kegelisahan.
http://alvian0612.blogspot.com/2011/04/manusia-dan-kegelisahan.html. (diakses pada 27 April 2011).
·
Pranata,
Agus. (2011). Cara Mengatasi Kegelisahan
Atau Kecemasan. http://aguspranata.wordpress.com/2011/11/27/cara-mengatasi-kegelisahan-atau-kecemasan/.
(diakses pada 27 November 2011).
·
Prasetya,
Joko Tri. Drs. dkk. (2011). Ilmu Budaya
Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
No comments:
Post a Comment